Manusia
dan Dealektika Konflik
Oleh
Aji Muhammad Said
Tajri min tahtihar anhar: kamu yang punya hak menentukan aliran
kehidupanmu. Kompromi dengan diri sendiri itu penting, sehingga tidak
memaksakan, jangan habiskan doa untuk sesuatu yang hanya ada di dunia. What is god give behind us, what is god plan
when we didn't know the time is running. Bukan kita yang menghabisi waktu,
tapi waktulah yang menghabisi kita. Yang membuat dirimu berhenti atau terus ya
dirimu sendiri. Pas dan Benar kamu tidak akan pernah tahu hasilnya, yang
bisa kamu lakukan adalah khusnuzon.
Untuk tau pas dan benar maka kamu harus setia dengan langkahnya.
Tuhan
memasrahkan sesuatu pada dirimu untuk kamu perbuat dan kamu perbaiki. Namun
ketika kamu memasrahkan sesuatu pada Tuhan untuk diperbuat dan diperbaiki, maka
kamu harus menyediakan dirimu dengan baik, menjadi versi terbaiknya dirimu,
dengan memperlakukan orang lain, seperti kamu ingin diperlakukan. Hidup
adalah rekaat-rekaat yang kita harus sabar melalui dan menjalaninya. Dalam Maiyah
pengelolaan hati dengan hati pikiran dengan pikiran, adalah dengan patokan
Allah. Iman dan Taqwa tertaut dalam satu patokan yakni Allah.
Mau
cari yang enak atau baik. Seenak apapun kalau tidak baik jangan lakukan, tapi
sebaik apapun kalau tidak enak maka lakukannlah. Waktasimu bisabilillah, konsep dasar penciptaan manusia adalah
dealektika dan konflik. Kamu cari yang bahagia atau yang selamat, banyak orang
yang termanggu-manggu dalam suatu keindahan, yang ada dalam halusinasi
imajinasi atau harapan-harapan yang ia bangun sendiri. Carilah keselamatan dan
kebahagiaan atas dasar Allah. Hidup itu mengendalikan. Maka jadikan diri
untuk melakukan yang terbaik dalam hidup, mendeliver
segala hal yang punya untuk orang yang disayangi, dengan tujuan utama untuk
pulang, kembali pada Tuhan.
Kita
hidup dengan Tuhan, cara kerja Tuhan, Ia tak melihat tapi Ia bisa kita rasakan,
Tuhan bekerja dalam hidupmu, ketika hidupmu mulai ada perubahan menjadi lebih
baik maka Tuhan sedang bekerja, maka jadilah versi yang terbaik untuk Tuhan,
agar ia tidak sia-sia menyambutmu untuk pulang. Tugas manusia adalah
meningkatkan rohaniahnya, meningkatkan cara berpikirnya, logikanya,
meningkatkan kejernihan pikirannya. Di dunia ini banyak sekali ketertipuan, hal
yang seharusnya dianggap mulia dan bernilai dianggap biasa saja, namun hal yang
tidak membawa nilai dan memuaskan nafsunya dianggap tinggi secara mata dan
material. Sesungguhnya mereka semua telah tenggelam dalam ilusi semu, dan
kebahagiaan yang bersifat sementara.
Relasi
dengan Manusia
Hidup
bukan untuk membahagiakan atau menyenangkan orang lain, tapi hidup adalah untuk
understanding orang lain. What make deferent people, everybody creat
their valiue dan integrity. Hidup itu ambigu, jika kamu berusaha maka
resikonya adalah berkorban. Pengertian untuk sebuah kesabaran, karena sudah ada
usaha untuk memahaminya. Tapi itulah yang namanya relationship. Semua hal di dunia ini ada resiko kalau kita tidak
siap menjalani resiko, jangan berangkat, itulah prinsip.
Setiap
orang pernah memakan mangga dan pernah memakan jeruk, tapi tidak semua orang
pernah menanam keduanya. Inti sebuah diskusi adalah sinau bareng (sharing), dimana setiap orang menjernihkan satu sama
lain untuk bisa menanam kebaikan, tidak hanya menikmati kebaikan. Diskusi juga
menjadikan seseorang paham membuat bangunan, bahwa ada komponen-komponen
didalamnya yang harus dilengkapi, selain itu sebuah bangunan memiliki pondasi
untuk bisa terbentuk.
Semua
orang yang saya lihat buruk masih punya kemungkinan untuk menjadi baik.
Sementara saya hanya melihat mereka, saya tidak pernah melihat diri saya
sendiri, maka saya lah yang paling buruk, manusia tidak akan pernah bisa tahu,
dan memiliki kapasitas untuk mengetahui sebuah nilai, itu hanya 0,01% dari yang
terlihat secara nyata. Ada istilah bisa rumangsa dan rumangsa bisa, tahu diri
dengan kapasitasnya, menganggap dirinya buruk dibanding yang lain. Setiap wali
dan nabi tidak merasa dirinya paling baik, bahkan memiliki kecenderungan
menyatakan dirinya buruk, "inkuntum
minat dzolimin".
Setiap
laki-laki harus mengerti bahwa setiap wanita memiliki rasanya mereka sendiri
dan caranya berpikir, laki-laki tidak bisa mendominasi perasaan tersebut, tapi
bisa meluruskan pikiran tersebut. Perempuan itu bukan pemimpin, tapi
mereka perlu didengarkan, agar mereka bisa menganalisa apa yang mereka katakan,
dengan miroring ke prianya. When u have
problem face it, ada masalah dihadapi, jangan lari, lakukan sharing dengan orang yang tepat, there is no judgement, have a principle,
tumbuh bersama dengan saling support.
Memberi pengertian ketika opinimu lebih baik dan tepat dari pada opini orang
lain. Terakhir trust adalah level
yang tinggi.
Hidup
tidak perlu uang tapi hati yang damai. Kita hidup dunia harus menderita kita
harus salah, agar apa kita bisa tau mana yang benar, hal apa yang mesti
dilakukan agar benar, agar kebahagiaan bisa kita buat bukan temukan. Keyakinan
itu tumbuh dalam doa. Orang yang mengetahui nilai prinsip tersebut, merupakan
satu dari sekian banyak orang yang terpilih. Be qadril yakin, yakin saja Allah bakal ngasih jalan.
Hidup
itu dibangun dengan apa yang kamu percaya pada Tuhan. Ketika kamu berprasangka
Tuhan baik maka hidupmu akan menjadi baik, thats
life. Kalau Tuhan ada, ia tahu apa yang hambanya butuhkan. Berjalanlah
lurus pada kebenaran, maka Tuhan akan kasih apa yang kamu butuhkan. Kunci
hidup itu adalah terima kasih. Semakin banyak kita berterima kasih maka setiap
hal itu menjadi sesuatu yang positif, perasaan pun akan berubah menjadi lebih
baik. Seseorang memiliki kompetensi, ia adalah orang yang mengalami
masalah, kesulitan, perjuangan. Hidup itu bukan dijalanin kedepan, tapi
dijalanin sekarang. Masalalu biarlah jadi catatan, tapi jangan jadi masa
depan.
Bumi
boleh hilang, langit boleh hancur, tapi Tuhan, jangan jauh dari saya. Jangan
bersedih hati atau berbangga diri atas sesuatu. Terkadang Allah menyelamatkan
kita dengan kebebasan, namun dilain sisi Allah juga menyelamatkan kita dari
keterbatasan. Yang terbaik yang mana? itu bukan salah satunya, melainkan
keduanya baik, terkadang bisa terbatasi, terkadang juga bisa bebas, bergantung
pada waktunya yang tepat. Kebebasan juga ada batasannya, sehingga Islam
mengajarkan bahwa segala sesuatu jangan berlebihan, sehingga pilihlah yang
cukup. Kita bertanggaung jawab atas hati pikiran dan perasaan kita, jangan
biarkan dalam dirimu tumbuh amarah, kebenciam, bahkan dendam, karena one day itu akan memakanmu kamu
hidup-hidup. Sesuatu yang sulit didapat itu akan dijaga baik-baik. Lebih
baik terlambat tapi selamat. Bukan yang kamu inginkan tapi yang kamu butuhkan. Karena
ketulusan tak pernah kembali sia-sia. Sesungguhnya Allah memang menyiapkan
dirimu dengan baik, sampai kamu benar-benar siap. Mintalah padaku maka
akan ku berikan, allah ngasih rezeki bukan hanya orang, melainkan orang yang paham
akan dirimu juga merupakan rizki.
Belum
Paham
Jangan
mengeluh jika kamu tidak memiliki previlage
apapun, terkadang Allah menakdirkanmu dalam kondisi minus, sampai akhirnya kamu
menjadi plus ketika tahu bahwa kamu
telah lulus uji. Jangan membenci apa yang kalian belum paham. Orang
yang kecil memakai kelincahan untuk mengalahkan orang yang besar. Pakailah
keunggulan kecil yang kamu miliki untuk mengalahkan yang besar, karena yang dominan pada diri mengantarkan pada
takdirmu.
Cara
kita mengetahui Allah adalah dengan mengenal ilmu-ilmu yang mempelajari tentang
Allah, dengan begitu kita akan lebih dekat dengan Allah. Di dalam hidup yang
hanya setarikan nafas, jangan kau tanam apapup selain cinta, jangan kau tanam apapun
selain benih-benih kebaikan. Hanya orang-orang pilihan yang mampu mengetahui
apa yang terkandung dalam Al-Quran tanpa menyentuh tulisan huruf dan
suara. Takdir itu adalah pengelihatan Allah kita memilih apa. Kenyataan
itu mengikuti Alquran.
Ketika
kamu memaksakan hal apapun sesuai kehendakmu, kamu melupakan satu hal yang
sangat penting, yakni penerimaan. Value
yang terpenting adalah bagaimana kita mampu menerima hal baik dan hal buruk
yang Tuhan kasih, karena Tuhan yang kasih itu semua. Ketika kita mampu menerima
maka hati kita akan dengan otomatis memahami hal yang baik dan hal yang buruk
yang akan datang, sehingga secara tidak sadar terjadi penyeleksian dari hal-hal
yang bersifat buruk, menjadi pemilihan hal-hal yang bersifat baik. Sehingga
kita memahami cara menerima hidup, cara pandang hidup, bahkan bersikap terhadap
hidup, sekalipun hal buruk datang.
Jika
kita memohon tibanya cahaya siang selama kian memekatnya malam, permohonan kita
akan sia-sia. Akan tetapi, kepekatan malam kian memuncak hingga mendekati
fajar, siang datang dengan kecerahannya, entah kita kehendaki atau tidak. Jika
kita kehendaki kembalinya malam pada saat itu, doamu tidak akan dikabulkan.
Sebab, kau meminta sesuatu yang tidak layak. Kau akan dibiarkan meratap, lunglai,
jemu, dan enggan. Tingalkanlah semua ini, senantiasa beriman dan patuhilah
kepada Tuhanmu dan bersabarlah. Maka segala milikmu tidak akan lari darimu dan
segala yang bukan milikmu tidak akan kau peroleh. Demi imanku, begitulah,
memohon pertolongan kepada Allah dengan memaa tuhi-Nya. "Mohonlah
kepada-Ku, maka akan kuterima permohonanmu" (QS. Al Mu'min: 60). Kalau
akalmu salah, hatimu salah, dan hidupmu juga salah. Putu asa boleh, itu menandakan
kecintaan pada sesuatu, dengan putus asa kita paham bahwa sebuah keadaan
tidaklah baik, untuk itu perlu diperbaiki untuk menjadi baik. Janganlah
berpikir bagaimana hasil itu bisa tercapai, tapi berpikirlah apa yang bisa
ditanam.
Belajar
Dikiranya
manusia punya keberuntungan atau kesialan, tentunya ada nasib yang Tuhan
gariskan, sederhananya kita akan menuai apa yang kita tanam, dunia tidak hanya
hari ini. Orang yang paham nilai, akan menghargai besar dan kecil sebuah
nilai. Sedangkan orang yang tidak paham nilai hanya memberi kesan, tanpa memahami
maknanya. Lebih lucu lagi orang yang tidak ingin tahu makna nilai
tersebut.
Pendidikan
itu adalah cinta dan kebijaksanaan. No satu dalam pendidikan adalah hatimu
bagaimana terhadap orang lain. Jadi menanam nilai itu harus dengan ikhlas,
tumbuhnya seperti apa tidak usah dipikirkan, tapi yang utama kita memberikan
nilai tidak hanya melalui kata-kata, tapi perilaku kita pada orang lain, setiap
perilaku yang kita sampaikan itu akan menjadi hawa, itu menjadi gelombang, rasa
dan karsa yang bisa tertanam dalam diri orang lain. Terpenting kita tekun dan
istiqomah, hati pun juga demikian. Insyaallah nilai yang kita tanamakan akan
menjadi seperti yang diharapkan, innama
amruhu iddza aradha saiyan adyakulu lahu kun faya kun.
Cara
berpikir itu harus berkembang, tidak hanya setatis itu-itu saja, kita menjadi
manusia dibekali akal untuk mengolah kehidupan, sehingga melihat sesuatu tidak
hanya itu-itu saja, melainkan bisa berkembang dan bernalar. Dari blolok menjadi cengkir kemudian menjadi kelapa kemudian menjadi degan kemudian menjadi kerambil dan berahkir menjadi bathok.
Pendidikan
untuk menjadi manusia yang baik adalah nurani dan logika, kemudian dikembangkan
untuk tahu asal-usulnya, nilai-noma, budaya. Kemudian berterima kasih dengan
menaati aturan Tuhan sekaligus larangannya. Manusia itu diciptakan dengan
kelengkapan al-qur'an. Manusia menjadi mukmin yakni manusia yang memiliki iman,
adalah orang yang mampu menyelamatkan dunia. Maka Allah memberikan tawaran
kepada manusia, yang mau beriman silahkan, yang mau ingkar juga silahkan,
tetapi semua itu ada resikonya.
Orang
yang memiliki pengetahuan tentang Allah dan tanda-Nya, hatinya menyimpan pengetahuan
yang langka tentang-Nya dan Ia menganugrahkan kepadanya rahasia-rahasia yang
disembunyikan-Nya dari yang lain. Ia memilihnya, mendekatkannya kepada-Nya
sendiri, membimbingnya, memperluas hatinya agar bisa menerima rahasia-rahasia
dan pengetahuan-pengetahuan ini dan menjadikannya seorang pekerja di jalan-Nya.
Penyeru hamba-hamba-Nya kepada jalan kebajikan. Pengingat siksaan
perbuatan-perbuatan keji dan hujattullah di tengah-tengah mereka. Pemandu dan
yang terbimbing, perantara, dan perantaranya yang diterima, seorang shiddiq dan
saksi kebenaran, wakil para nabi, dan utusan Allah, yang bagi mereka limpahan
rahmat Allah.
Lebih
baik memahami penalaran yang kita miliki sekarang dengan tindakan yang baik,
dari pada memahami berbagai macam sudut pandang dan sekalanya yang bisa jadi
menuntut kita untuk bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang memiliki
keterjangkauan yang lebih besar dari kemampuan kita.
Puncak
penelitian setiap orang dirumuskan "Man
'arafa nafsahu faqad 'arafa Robbahu". Barang siapa menemukan dan
mengerti dirinya, maka dia menemukan dan mengerti Tuhan Pengasuhnya. Tentu saja
itu dialektis dengan sebaliknya, " Man
'arafa Rabbahu faqad 'arafa nafsahu". Aku hidup bukan untuk memenuhi
keinginanku. Bukan untuk melampiaskan nafsuku. Bukan untuk menggapai ambisi dan
cita-citaku. Bukan untuk menempuh karir pribadiku. Bukan untuk memanjat kursi
kekuasaan diatas manusia lain. Bukan untuk mendaki puncak gunung sukses dan
kekayaan. Aku hidup untuk memastikan penyatuan kembali diriku dengan Diri
Sejati, mata air ada-ku.
Nalar
bagian dari manusia. carilah jawaban disetiap saat hanya pada agama seperti tawadhu, taqwa, tawakal. Bergantung pada
sesuatu yang tidak bisa dinalar itulah tawakal.
Puncak dari Islam adalah sujud. Kepintaran, kekayaan, kehebatanmu tidak akan
laku di hadapan Allah, yang hanya bisa laku adalah kerendahan hatimu, kebaikan
hatimu yang tulus kamu sampaikan kepada Allah, itulah yang akan
menyelamatkanmu. Cara mendekati nasib, cara mendekati takdir tidak dengan akal,
tapi dengan Agama, dengan istilah Eling
lan waspada.
Kebetulan
sebuah
gelas akan terisi jika didalamnya di kosongkan dan tutupnya dibuka, seperti
hidayah yg siap dituangkan, berarti siap menerima isi, lain cerita bila sudah
terisi atau tidak ada upaya membuka tutupnya, hidup tidak hanya sekedar
istirahat untuk minum, tapi berbagi disaat haus, Kanjeng nabi mencontohkan
tidak hanya melalui lisan, tapi melalui sikap dan perbuatan juga, dan itu
menjadi alasan mengapa Islam itu indah, karena Islam itu dirasakan
Keberuntungan
adalah kesiapan yang bertemu dengan kesempatan. Maka yang dilakukan adalah
memantaskan diri, menyiapkan diri, selain itu kita harus aktiv untuk eksplore
dan show off, untuk membuka hal-hal baru. Tidak ada sesuatu yang kebetulan, semua
karena kehendak Allah. Kita hanya lari dari satu takdir ke takdir lainnya. Apa
yang bisa kita perbuat, kita tidak bisa merubahnya, lakukanlah inalillah, walhamdulillah maka akan ada
ketenangan yang abadi, belajar berbaik sangka, berperasangka baik jangan
berperasangka buruk, berlakulah baik jangan berlaku buruk, jika tidak bisa diam
saja. Kemuliaan ahlak seseorang bukan pada saat dihisab, tapi ketika dirinya
diuji. Lakukanlah sesutu yang bermanfaat, doakanlah segala hal yang baik,
apalagi yang dicari di dunia ini, selain ridha Allah. Semua itu takdir Allah
ada kalanya diberikan nikmat dengan syukur, ada kalanya diberikan ujian sebagai
takdir.
Di
dunia ini tidak ada yang benar-benar tidak tertipu. Manusia tengelam dalam
ilusi, seperti rasa manis, yang belum tentu gula. Mereka dikesan-kesankan
dengan make up yang rupa-rupa
warnanya, padahal belum tentu itu warna aslinya. Ketertipuan terbesarnya,
mereka merasa bahagia dengan angan-angannya, padahal belum terjadi.
Kenyataannya banyak manusia yang hidup di masa lalu, dan menatap masa depan,
padahal ia punya hari ini. Percayalah, kamu boleh punya harapan, doa, dan
hal-hal baik, tapi iman diatas itu semua. Bahkan ketakutan juga bisa jadi
bagian dari iman. Memang benar Tuhan memberikan cinta pada setiap manusia, tapi
hidayah hanya diberikan pada orang-orang yang beriman.
Jika
sesuatu tidak ditentukan bagimu, Allah mencukupimu dan membuatmu ridha
kepada-Nya meskipun kau miskin. Jikalau kau miskin dan sakit, dia membuatmu
senang dengan kesulitan yang menimpamu itu. Jika berutang, Allah membuat hati
si pemberi hutang lembut terhadapmu hingga kau lunasi hutang itu. Bila
permohonanmu tidak dikabulkan di dunia ini, Allah akan memberimu di
Akhirat. Allah tidak akan mengecewakan orang yang memohon kepadaNya di
dunia dan di akhirat. Nabi bersabda bahwa si mukmin akan melihat pada catatan
amalnya, pada Hari Pengadilan, amal-amal yang tidak dilakukan secara tidak
sadar menjadi amal saleh. Untuk itulah, ada balasannya dari Allah Yang Maha
Kuasa lagi Maha Agung.
Allah
mengkaruniakan sesuatu pada saat-saat yang telah ditentukan. Dengan demikian,
Allah tidak memberi seseorang sesuatu di dunia ini karena doanya semata-mata.
Begitu pula Ia tidak menjauhkan sesuatu darinya hanya karena doanya, Nabi saw
bersabda bahwa “takdir tidak bisa
dihindari, kecuali dengan doa tertentu. Juga tak seorang pun masuk surga
melalui amal-amal salehnya semata, tetapi melalui kasih sayang Allah, dan
hamba-hamba Allah akan diberikan kedudukan di surga sesuai dengan amal-amal
mereka”. Aisyah r.a berkata, bahwa ia bertanya kepada Nabi saw., "Apakah seseorang masuk surga hanya
karena amal-amalnya? Tidak, tetapi
dengan kasih sayang Allah", jawab Nabi.
Jangan
meminta kepada Allah SWT, sesuatu pun, selain ampunan bagi dosa-dosamu,
perlindungan dari dosa-dosa kini dan kelak, kemampuan untuk menunaikan
perintah-perintah, untuk menghindari diri dari segala yang haram, untuk ridha
dengan pahitnya ketentuanNya untuk bersabar dalam menghadapi pedihnya musibah,
untuk mensyukuri limpahan karunia, dan akhirnya mati dengan khusnul khotimah bersama dengan para
Nabi para shiddiq, dan para saleh.
Jangan pula memohon kepada-Nya untuk menyingkirkan kemiskinan serta musibah dan
untuk menganugrahkan kemudahan. Namun, mintalah kepadaNya keridhaan dengan
ketentuan dan karuniaNya. Perlindungan abadi yang telah ditempatkanNya dari
satu hal ke hal yang lain. Sebab sebagai manusia kita tidak akan pernah tahu
letak kebaikan dalam kesulitan atau kemudahan. Dia telah menyembunyikan
pengetahuan tentang hal-hal darimu. Dia sendirilah yang tahu baik dan
buruk.