Jumat, 26 Maret 2021

Opini_Manusia dan Dealektika Konflik

Manusia dan Dealektika Konflik

Oleh Aji Muhammad Said


(dok. pribadi)

Tajri min tahtihar anhar: kamu yang punya hak menentukan aliran kehidupanmu. Kompromi dengan diri sendiri itu penting, sehingga tidak memaksakan, jangan habiskan doa untuk sesuatu yang hanya ada di dunia. What is god give behind us, what is god plan when we didn't know the time is running. Bukan kita yang menghabisi waktu, tapi waktulah yang menghabisi kita. Yang membuat dirimu berhenti atau terus ya dirimu sendiri. Pas dan Benar kamu tidak akan pernah tahu hasilnya, yang bisa kamu lakukan adalah khusnuzon. Untuk tau pas dan benar maka kamu harus setia dengan langkahnya. 

Tuhan memasrahkan sesuatu pada dirimu untuk kamu perbuat dan kamu perbaiki. Namun ketika kamu memasrahkan sesuatu pada Tuhan untuk diperbuat dan diperbaiki, maka kamu harus menyediakan dirimu dengan baik, menjadi versi terbaiknya dirimu, dengan memperlakukan orang lain, seperti kamu ingin diperlakukan. Hidup adalah rekaat-rekaat yang kita harus sabar melalui dan menjalaninya. Dalam Maiyah pengelolaan hati dengan hati pikiran dengan pikiran, adalah dengan patokan Allah. Iman dan Taqwa tertaut dalam satu patokan yakni Allah. 

Mau cari yang enak atau baik. Seenak apapun kalau tidak baik jangan lakukan, tapi sebaik apapun kalau tidak enak maka lakukannlah. Waktasimu bisabilillah, konsep dasar penciptaan manusia adalah dealektika dan konflik. Kamu cari yang bahagia atau yang selamat, banyak orang yang termanggu-manggu dalam suatu keindahan, yang ada dalam halusinasi imajinasi atau harapan-harapan yang ia bangun sendiri. Carilah keselamatan dan kebahagiaan atas dasar Allah. Hidup itu mengendalikan. Maka jadikan diri untuk melakukan yang terbaik dalam hidup, mendeliver segala hal yang punya untuk orang yang disayangi, dengan tujuan utama untuk pulang, kembali pada Tuhan. 

Kita hidup dengan Tuhan, cara kerja Tuhan, Ia tak melihat tapi Ia bisa kita rasakan, Tuhan bekerja dalam hidupmu, ketika hidupmu mulai ada perubahan menjadi lebih baik maka Tuhan sedang bekerja, maka jadilah versi yang terbaik untuk Tuhan, agar ia tidak sia-sia menyambutmu untuk pulang. Tugas manusia adalah meningkatkan rohaniahnya, meningkatkan cara berpikirnya, logikanya, meningkatkan kejernihan pikirannya. Di dunia ini banyak sekali ketertipuan, hal yang seharusnya dianggap mulia dan bernilai dianggap biasa saja, namun hal yang tidak membawa nilai dan memuaskan nafsunya dianggap tinggi secara mata dan material. Sesungguhnya mereka semua telah tenggelam dalam ilusi semu, dan kebahagiaan yang bersifat sementara. 

 

Relasi dengan Manusia

Hidup bukan untuk membahagiakan atau menyenangkan orang lain, tapi hidup adalah untuk understanding orang lain. What make deferent people, everybody creat their valiue dan integrity. Hidup itu ambigu, jika kamu berusaha maka resikonya adalah berkorban. Pengertian untuk sebuah kesabaran, karena sudah ada usaha untuk memahaminya. Tapi itulah yang namanya relationship. Semua hal di dunia ini ada resiko kalau kita tidak siap menjalani resiko, jangan berangkat, itulah prinsip.

Setiap orang pernah memakan mangga dan pernah memakan jeruk, tapi tidak semua orang pernah menanam keduanya. Inti sebuah diskusi adalah sinau bareng (sharing), dimana setiap orang menjernihkan satu sama lain untuk bisa menanam kebaikan, tidak hanya menikmati kebaikan. Diskusi juga menjadikan seseorang paham membuat bangunan, bahwa ada komponen-komponen didalamnya yang harus dilengkapi, selain itu sebuah bangunan memiliki pondasi untuk bisa terbentuk.

Semua orang yang saya lihat buruk masih punya kemungkinan untuk menjadi baik. Sementara saya hanya melihat mereka, saya tidak pernah melihat diri saya sendiri, maka saya lah yang paling buruk, manusia tidak akan pernah bisa tahu, dan memiliki kapasitas untuk mengetahui sebuah nilai, itu hanya 0,01% dari yang terlihat secara nyata. Ada istilah bisa rumangsa dan rumangsa bisa, tahu diri dengan kapasitasnya, menganggap dirinya buruk dibanding yang lain. Setiap wali dan nabi tidak merasa dirinya paling baik, bahkan memiliki kecenderungan menyatakan dirinya buruk, "inkuntum minat dzolimin".

Setiap laki-laki harus mengerti bahwa setiap wanita memiliki rasanya mereka sendiri dan caranya berpikir, laki-laki tidak bisa mendominasi perasaan tersebut, tapi bisa meluruskan pikiran tersebut. Perempuan itu bukan pemimpin, tapi mereka perlu didengarkan, agar mereka bisa menganalisa apa yang mereka katakan, dengan miroring ke prianya. When u have problem face it, ada masalah dihadapi, jangan lari, lakukan sharing dengan orang yang tepat, there is no judgement, have a principle, tumbuh bersama dengan saling support. Memberi pengertian ketika opinimu lebih baik dan tepat dari pada opini orang lain. Terakhir trust adalah level yang tinggi.

Hidup tidak perlu uang tapi hati yang damai. Kita hidup dunia harus menderita kita harus salah, agar apa kita bisa tau mana yang benar, hal apa yang mesti dilakukan agar benar, agar kebahagiaan bisa kita buat bukan temukan. Keyakinan itu tumbuh dalam doa. Orang yang mengetahui nilai prinsip tersebut, merupakan satu dari sekian banyak orang yang terpilih. Be qadril yakin, yakin saja Allah bakal ngasih jalan.

Hidup itu dibangun dengan apa yang kamu percaya pada Tuhan. Ketika kamu berprasangka Tuhan baik maka hidupmu akan menjadi baik, thats life. Kalau Tuhan ada, ia tahu apa yang hambanya butuhkan. Berjalanlah lurus pada kebenaran, maka Tuhan akan kasih apa yang kamu butuhkan. Kunci hidup itu adalah terima kasih. Semakin banyak kita berterima kasih maka setiap hal itu menjadi sesuatu yang positif, perasaan pun akan berubah menjadi lebih baik. Seseorang memiliki kompetensi, ia adalah orang yang mengalami masalah, kesulitan, perjuangan. Hidup itu bukan dijalanin kedepan, tapi dijalanin sekarang. Masalalu biarlah jadi catatan, tapi jangan jadi masa depan. 

Bumi boleh hilang, langit boleh hancur, tapi Tuhan, jangan jauh dari saya. Jangan bersedih hati atau berbangga diri atas sesuatu. Terkadang Allah menyelamatkan kita dengan kebebasan, namun dilain sisi Allah juga menyelamatkan kita dari keterbatasan. Yang terbaik yang mana? itu bukan salah satunya, melainkan keduanya baik, terkadang bisa terbatasi, terkadang juga bisa bebas, bergantung pada waktunya yang tepat. Kebebasan juga ada batasannya, sehingga Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu jangan berlebihan, sehingga pilihlah yang cukup. Kita bertanggaung jawab atas hati pikiran dan perasaan kita, jangan biarkan dalam dirimu tumbuh amarah, kebenciam, bahkan dendam, karena one day itu akan memakanmu kamu hidup-hidup. Sesuatu yang sulit didapat itu akan dijaga baik-baik. Lebih baik terlambat tapi selamat. Bukan yang kamu inginkan tapi yang kamu butuhkan. Karena ketulusan tak pernah kembali sia-sia. Sesungguhnya Allah memang menyiapkan dirimu dengan baik, sampai kamu benar-benar siap. Mintalah padaku maka akan ku berikan, allah ngasih rezeki bukan hanya orang, melainkan orang yang paham akan dirimu juga merupakan rizki. 

 

Belum Paham

Jangan mengeluh jika kamu tidak memiliki previlage apapun, terkadang Allah menakdirkanmu dalam kondisi minus, sampai akhirnya kamu menjadi plus ketika tahu bahwa kamu telah lulus uji. Jangan membenci apa yang kalian belum paham. Orang yang kecil memakai kelincahan untuk mengalahkan orang yang besar. Pakailah keunggulan kecil yang kamu miliki untuk mengalahkan yang besar, karena yang dominan pada diri mengantarkan pada takdirmu. 

Cara kita mengetahui Allah adalah dengan mengenal ilmu-ilmu yang mempelajari tentang Allah, dengan begitu kita akan lebih dekat dengan Allah. Di dalam hidup yang hanya setarikan nafas, jangan kau tanam apapup selain cinta, jangan kau tanam apapun selain benih-benih kebaikan. Hanya orang-orang pilihan yang mampu mengetahui apa yang terkandung dalam Al-Quran tanpa menyentuh tulisan huruf dan suara. Takdir itu adalah pengelihatan Allah kita memilih apa. Kenyataan itu mengikuti Alquran. 

Ketika kamu memaksakan hal apapun sesuai kehendakmu, kamu melupakan satu hal yang sangat penting, yakni penerimaan. Value yang terpenting adalah bagaimana kita mampu menerima hal baik dan hal buruk yang Tuhan kasih, karena Tuhan yang kasih itu semua. Ketika kita mampu menerima maka hati kita akan dengan otomatis memahami hal yang baik dan hal yang buruk yang akan datang, sehingga secara tidak sadar terjadi penyeleksian dari hal-hal yang bersifat buruk, menjadi pemilihan hal-hal yang bersifat baik. Sehingga kita memahami cara menerima hidup, cara pandang hidup, bahkan bersikap terhadap hidup, sekalipun hal buruk datang. 

Jika kita memohon tibanya cahaya siang selama kian memekatnya malam, permohonan kita akan sia-sia. Akan tetapi, kepekatan malam kian memuncak hingga mendekati fajar, siang datang dengan kecerahannya, entah kita kehendaki atau tidak. Jika kita kehendaki kembalinya malam pada saat itu, doamu tidak akan dikabulkan. Sebab, kau meminta sesuatu yang tidak layak. Kau akan dibiarkan meratap, lunglai, jemu, dan enggan. Tingalkanlah semua ini, senantiasa beriman dan patuhilah kepada Tuhanmu dan bersabarlah. Maka segala milikmu tidak akan lari darimu dan segala yang bukan milikmu tidak akan kau peroleh. Demi imanku, begitulah, memohon pertolongan kepada Allah dengan memaa tuhi-Nya. "Mohonlah kepada-Ku, maka akan kuterima permohonanmu" (QS. Al Mu'min: 60). Kalau akalmu salah, hatimu salah, dan hidupmu juga salah. Putu asa boleh, itu menandakan kecintaan pada sesuatu, dengan putus asa kita paham bahwa sebuah keadaan tidaklah baik, untuk itu perlu diperbaiki untuk menjadi baik. Janganlah berpikir bagaimana hasil itu bisa tercapai, tapi berpikirlah apa yang bisa ditanam. 

Belajar

Dikiranya manusia punya keberuntungan atau kesialan, tentunya ada nasib yang Tuhan gariskan, sederhananya kita akan menuai apa yang kita tanam, dunia tidak hanya hari ini. Orang yang paham nilai, akan menghargai besar dan kecil sebuah nilai. Sedangkan orang yang tidak paham nilai hanya memberi kesan, tanpa memahami maknanya. Lebih lucu lagi orang yang tidak ingin tahu makna nilai tersebut. 

Pendidikan itu adalah cinta dan kebijaksanaan. No satu dalam pendidikan adalah hatimu bagaimana terhadap orang lain. Jadi menanam nilai itu harus dengan ikhlas, tumbuhnya seperti apa tidak usah dipikirkan, tapi yang utama kita memberikan nilai tidak hanya melalui kata-kata, tapi perilaku kita pada orang lain, setiap perilaku yang kita sampaikan itu akan menjadi hawa, itu menjadi gelombang, rasa dan karsa yang bisa tertanam dalam diri orang lain. Terpenting kita tekun dan istiqomah, hati pun juga demikian. Insyaallah nilai yang kita tanamakan akan menjadi seperti yang diharapkan, innama amruhu iddza aradha saiyan adyakulu lahu kun faya kun. 

Cara berpikir itu harus berkembang, tidak hanya setatis itu-itu saja, kita menjadi manusia dibekali akal untuk mengolah kehidupan, sehingga melihat sesuatu tidak hanya itu-itu saja, melainkan bisa berkembang dan bernalar. Dari blolok menjadi cengkir kemudian menjadi kelapa kemudian menjadi degan kemudian menjadi kerambil dan berahkir menjadi bathok. 

Pendidikan untuk menjadi manusia yang baik adalah nurani dan logika, kemudian dikembangkan untuk tahu asal-usulnya, nilai-noma, budaya. Kemudian berterima kasih dengan menaati aturan Tuhan sekaligus larangannya. Manusia itu diciptakan dengan kelengkapan al-qur'an. Manusia menjadi mukmin yakni manusia yang memiliki iman, adalah orang yang mampu menyelamatkan dunia. Maka Allah memberikan tawaran kepada manusia, yang mau beriman silahkan, yang mau ingkar juga silahkan, tetapi semua itu ada resikonya. 

Orang yang memiliki pengetahuan tentang Allah dan tanda-Nya, hatinya menyimpan pengetahuan yang langka tentang-Nya dan Ia menganugrahkan kepadanya rahasia-rahasia yang disembunyikan-Nya dari yang lain. Ia memilihnya, mendekatkannya kepada-Nya sendiri, membimbingnya, memperluas hatinya agar bisa menerima rahasia-rahasia dan pengetahuan-pengetahuan ini dan menjadikannya seorang pekerja di jalan-Nya. Penyeru hamba-hamba-Nya kepada jalan kebajikan. Pengingat siksaan perbuatan-perbuatan keji dan hujattullah di tengah-tengah mereka. Pemandu dan yang terbimbing, perantara, dan perantaranya yang diterima, seorang shiddiq dan saksi kebenaran, wakil para nabi, dan utusan Allah, yang bagi mereka limpahan rahmat Allah. 

Lebih baik memahami penalaran yang kita miliki sekarang dengan tindakan yang baik, dari pada memahami berbagai macam sudut pandang dan sekalanya yang bisa jadi menuntut kita untuk bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang memiliki keterjangkauan yang lebih besar dari kemampuan kita.

Puncak penelitian setiap orang dirumuskan "Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa Robbahu". Barang siapa menemukan dan mengerti dirinya, maka dia menemukan dan mengerti Tuhan Pengasuhnya. Tentu saja itu dialektis dengan sebaliknya, " Man 'arafa Rabbahu faqad 'arafa nafsahu". Aku hidup bukan untuk memenuhi keinginanku. Bukan untuk melampiaskan nafsuku. Bukan untuk menggapai ambisi dan cita-citaku. Bukan untuk menempuh karir pribadiku. Bukan untuk memanjat kursi kekuasaan diatas manusia lain. Bukan untuk mendaki puncak gunung sukses dan kekayaan. Aku hidup untuk memastikan penyatuan kembali diriku dengan Diri Sejati, mata air ada-ku. 

Nalar bagian dari manusia. carilah jawaban disetiap saat hanya pada agama seperti tawadhu, taqwa, tawakal. Bergantung pada sesuatu yang tidak bisa dinalar itulah tawakal. Puncak dari Islam adalah sujud. Kepintaran, kekayaan, kehebatanmu tidak akan laku di hadapan Allah, yang hanya bisa laku adalah kerendahan hatimu, kebaikan hatimu yang tulus kamu sampaikan kepada Allah, itulah yang akan menyelamatkanmu. Cara mendekati nasib, cara mendekati takdir tidak dengan akal, tapi dengan Agama, dengan istilah Eling lan waspada.

 

 

 

Kebetulan

sebuah gelas akan terisi jika didalamnya di kosongkan dan tutupnya dibuka, seperti hidayah yg siap dituangkan, berarti siap menerima isi, lain cerita bila sudah terisi atau tidak ada upaya membuka tutupnya, hidup tidak hanya sekedar istirahat untuk minum, tapi berbagi disaat haus, Kanjeng nabi mencontohkan tidak hanya melalui lisan, tapi melalui sikap dan perbuatan juga, dan itu menjadi alasan mengapa Islam itu indah, karena Islam itu dirasakan

Keberuntungan adalah kesiapan yang bertemu dengan kesempatan. Maka yang dilakukan adalah memantaskan diri, menyiapkan diri, selain itu kita harus aktiv untuk eksplore dan show off, untuk membuka hal-hal baru. Tidak ada sesuatu yang kebetulan, semua karena kehendak Allah. Kita hanya lari dari satu takdir ke takdir lainnya. Apa yang bisa kita perbuat, kita tidak bisa merubahnya, lakukanlah inalillah, walhamdulillah maka akan ada ketenangan yang abadi, belajar berbaik sangka, berperasangka baik jangan berperasangka buruk, berlakulah baik jangan berlaku buruk, jika tidak bisa diam saja. Kemuliaan ahlak seseorang bukan pada saat dihisab, tapi ketika dirinya diuji. Lakukanlah sesutu yang bermanfaat, doakanlah segala hal yang baik, apalagi yang dicari di dunia ini, selain ridha Allah. Semua itu takdir Allah ada kalanya diberikan nikmat dengan syukur, ada kalanya diberikan ujian sebagai takdir.

Di dunia ini tidak ada yang benar-benar tidak tertipu. Manusia tengelam dalam ilusi, seperti rasa manis, yang belum tentu gula. Mereka dikesan-kesankan dengan make up yang rupa-rupa warnanya, padahal belum tentu itu warna aslinya. Ketertipuan terbesarnya, mereka merasa bahagia dengan angan-angannya, padahal belum terjadi. Kenyataannya banyak manusia yang hidup di masa lalu, dan menatap masa depan, padahal ia punya hari ini. Percayalah, kamu boleh punya harapan, doa, dan hal-hal baik, tapi iman diatas itu semua. Bahkan ketakutan juga bisa jadi bagian dari iman. Memang benar Tuhan memberikan cinta pada setiap manusia, tapi hidayah hanya diberikan pada orang-orang yang beriman. 

Jika sesuatu tidak ditentukan bagimu, Allah mencukupimu dan membuatmu ridha kepada-Nya meskipun kau miskin. Jikalau kau miskin dan sakit, dia membuatmu senang dengan kesulitan yang menimpamu itu. Jika berutang, Allah membuat hati si pemberi hutang lembut terhadapmu hingga kau lunasi hutang itu. Bila permohonanmu tidak dikabulkan di dunia ini, Allah akan memberimu di Akhirat. Allah tidak akan mengecewakan orang yang memohon kepadaNya di dunia dan di akhirat. Nabi bersabda bahwa si mukmin akan melihat pada catatan amalnya, pada Hari Pengadilan, amal-amal yang tidak dilakukan secara tidak sadar menjadi amal saleh. Untuk itulah, ada balasannya dari Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Agung. 

Allah mengkaruniakan sesuatu pada saat-saat yang telah ditentukan. Dengan demikian, Allah tidak memberi seseorang sesuatu di dunia ini karena doanya semata-mata. Begitu pula Ia tidak menjauhkan sesuatu darinya hanya karena doanya, Nabi saw bersabda bahwa “takdir tidak bisa dihindari, kecuali dengan doa tertentu. Juga tak seorang pun masuk surga melalui amal-amal salehnya semata, tetapi melalui kasih sayang Allah, dan hamba-hamba Allah akan diberikan kedudukan di surga sesuai dengan amal-amal mereka”. Aisyah r.a berkata, bahwa ia bertanya kepada Nabi saw., "Apakah seseorang masuk surga hanya karena amal-amalnya? Tidak, tetapi dengan kasih sayang Allah", jawab Nabi. 

Jangan meminta kepada Allah SWT, sesuatu pun, selain ampunan bagi dosa-dosamu, perlindungan dari dosa-dosa kini dan kelak, kemampuan untuk menunaikan perintah-perintah, untuk menghindari diri dari segala yang haram, untuk ridha dengan pahitnya ketentuanNya untuk bersabar dalam menghadapi pedihnya musibah, untuk mensyukuri limpahan karunia, dan akhirnya mati dengan khusnul khotimah bersama dengan para Nabi para shiddiq, dan para saleh. Jangan pula memohon kepada-Nya untuk menyingkirkan kemiskinan serta musibah dan untuk menganugrahkan kemudahan. Namun, mintalah kepadaNya keridhaan dengan ketentuan dan karuniaNya. Perlindungan abadi yang telah ditempatkanNya dari satu hal ke hal yang lain. Sebab sebagai manusia kita tidak akan pernah tahu letak kebaikan dalam kesulitan atau kemudahan. Dia telah menyembunyikan pengetahuan tentang hal-hal darimu. Dia sendirilah yang tahu baik dan buruk. 

 

 *Apabila mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis, dan gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar: