Minggu, 07 Mei 2017

Analisis Sosial_Proses Komunikasi di Pasar Traditional

Proses Komunikasi
di Pasar Traditional Klithikan
Jl. Hos Cokroaminoto No. 34
Oleh: Aji Muhammad Said

via unsplash




BAB I
Pendahuluan
Komunikasi merupakan bentuk interaksi yang dilakukan antar manusia yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, komuniaksi ini terdiri dari dua bentuk yaitu Komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi ini digunakan agar seseorang bisa memahami maksud dan tujuan antara satu dengan yang lainnya dalam prosesnya terdiri dari 3, yaitu proses komunikasi primer, proses komunikasi sekunder, dan proses komunikasi timbal balik.
            Terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat misalnya komunikasi yang dilakukan dalam pasar traditional. Pasar adalah tempat di mana terjadi interaksi antara penjual dan pembeli. Di dalamnya terdapat interaksi yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan. Pertemuan antara penjual dan pembeli menimbulkan transaksi jual-beli, akan tetapi bukan berarti bahwa setiap orang yang masuk ke pasar akan membeli barang, ada yang datang ke pasar hanya sekedar melihat-lihat atau melakukan kegiatan lain. Fungsi pasar, bukan hanya sebagai tempat transaksi jual-beli, tetapi juga menjadi media sosial yang menghubungkan komunikasi antar manusia di suatu daerah.
Observasi yang saya lakukan, dilaksanakan sabtu, 15 November 2012 pukul 17.00-19.30. Bertempat di Pasar Klithikan yang berada di Jl. Ho Cokroaminoto No. 34. Saya mengunjungi pasar ini pada waktu malam hari. Pasar Klithikan merupakan pasar yang unik dikarenakan pasar ini ramai pada jam-jam malam. Sebagian besar barang-barang yang dijual dalam pasar, adalah tas sekolah, baju distro, ikat pinggang, dompet, sepatu, dan masih banyak lainnya. Dapat digambarkan bahwa pasar klithikan, mempunyai tempat parkir yang disediakan di depan pintu masuk, kemudian terdapat dua lantai sebagai pusat perdagangan. Lantai atas sebagai pusat penjualan HP dan smartphone. Untuk Lantai bawah pusat pernak-pernik, seperti spare part sepeda motor, macam-macam pakaian, barang antik, gitar, sepatu, dan  masih banyak lainnya. Sedangkan yang terletak di bagian paling belakang  adalah tempat ibadah berupa mushola, dan sebelum mendekati mushola ada sejumlah warung-warung makan.


BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Komunikasi
Secara Etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin, communico mempunyai arti membagi. Hakikatnya komunikasi haruslah memiliki kesamaan makna atau kesamaan pengertian.

B. Komponen Komunikasi
  1. Source adalah sumber atau individu yang menyampaikan pesan.
  2. Encoding adalah proses penyandian atau pengalihan pesan dalam bentuk lambang-lambang.
  3. Message adalah pesan yang merupakan seperangkat lambang-lambang yang bermakna yang disampaikan sumber.
  4.  Lambang dapat berupa verbal (kata-kata lisan atau tulisan) ataupun nonverbal (gerak, gambar, isyarat, sikap).
  5. Channel adalah saluran atau media yang dipakai oleh sumber dan penerima pesan dalam berkomunikasi. Saluran yang digunakan bisa dua, tiga, atau empat saluran secara serentak.
  6. Receiver adalah penerima pesan dari komunikator.
  7. Decoding adalah proses penangkapan, pemahaman dan penerimaan pesan oleh komunikan dari komunikator.
  8. Receiver response adalah tanggapan atau seperangkat reaksi dari komunikan yang timbul setelah menerima pesan. Feedback adalah umpan balik atau tanggapan dari komunikan kepada komunikator.

C. Proses Komunikasi
Proses komunikasi yang terjadi di pasar adalah proses komunikasi primer. Alasannya adalah penyampaian pikiran dan perasaan kepada orang lain menggunakan lambang atau simbol yang berupa bahasa, body language dan sentuhan yang dilakukan secara langsung melalui tatap muka antara satu orang dengan yang lainnya, misalnya saja dalam  melakukan proses transaksi, dan ketika penjual menjelaskan contoh barang atau produk yang dijual. Proses komunikasi sekunder melalui  alat sangat sedikit di jumpai. Proses komunikasi sekunder mungkin seperti penggunaan telephone genggam, internet dan lain-lain. Proses komunikasi selanjutnya adalah proses komnikasi timbal balik, misalnya saja dalam proses tawar-menawar barang, yang akan menentukan kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.

D. Bentuk Komunikasi (Komunikasi Verbal Dan Non Verbal)
1. Komunikasi Verbal
Proses komunikasi verbal setiap individu dalam pasar dilakukan melalui lisan secara langsung. Semua individu di dalam pasar berbicara satu sama lain untuk menjalin komunikasi.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi non verbal selalu menyertai komunikasi verbal. Mencakup gerakan mata penjual, ekspresi wajah pembeli ketika menawar barang dan bahasa tubuh individu lain di pasar. Komunikasi nonverbal merupakan hasil bentukan budaya masyarakat.

E. Fungsi Komunikasi
Berikut adalah fungsi komunikasi dan proses komunikasi di pasar traditional ‘Klithikan,’ selama beberapa jam berada disini saya mengamati berbagai fungsi komunikasi, tapi fungsi komunikasi yang paling sering dialami atau paling dominan adalah fungsi sosial dimana fungsi ini sangat penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, terhindar dari tekanan dan  ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Contohnya adalah saat saya dengan penjual baju bola sedang berdiskusi untuk menentukan harga barang yang ingin saya beli (jersy baju bola), dan lain-lain.

F. Pola Komunikasi Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komunikasi
1. Komunikasi adalah proses simbolik
            Komunikasi menunjukan lambang sesuai dengan kesepakatan. Misalnya ketika pengelola pasar Klithikan memberikan petunjuk lokasi mushola yang terletak di bagian belakang pasar menggunakan, petunjuk arah.
2. Setiap perilaku berpotensi sebagai komunikasi
            Hal ini dapat dilihat ketika salah seorang  pengunjung  melihat dan memilih sepatu futsal, dan seketika itu juga si penjual melayani dengan memberi penjelasan berupa kualitas sepatu tersebut, model sepatu tersebut, meminta ukuran nomor sepatu pelanggan.
3. Komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan
            Contoh  pada prinsip ini adalah ketika salah seorang penjual pakaian  melakukan seruan-seruan kepada pembeli bahwa ia menjual pakaian dengan model-model distro, dan dijual dengan harga murah-meriah.
4. Komunikasi berbagai tinggkatan kesenjangan (kejadian sepontan)
            Saya ambil contoh ketika penjual jam tangan memamerkan produknya, namun soerang pembeli tidak menyukai produk tersebut, lalu si penjual  ini (dengan  sepontan) mengambil contoh produk jam  tangan lain, dengan  tujuan agar si pengunjung mau membeli produk yang ia tawarkan.
5.Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
            Pada prinsip ini adalah ketika pembeli melakukan penawaran terhadap onderdil bekas sepeda motor berupa velg, penjual merasa bingung terhadap penawaran yang dilakukan pembeli tersebut, kemudian ia melakukan diskusi dengan pedagang lain ,dengan meminta saran, dan dilakukan dengan nada rendah.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
            Seorang pengunjung datang ke pedagang pakian jersey bola ia bertanya mas ini baju bola warna merah berapa, si pengunjung ini akan memprediksi jawaban yang akan di berikan kepadanya setelah ia bertanya, lalu si pedagang memberikan jawaban sesuai pertanyaan yang diberikan pembeli tersebut.
7.Komunikasi bersifat sistematik
            Pada prinsip komunikasi bersifat sistematik ini menjelaskan mengenai dua sistem komunikasi yaitu sistem komunikasi internal berdasar serapan dunia luar kepada diri kita, dan sistem eksternal berkaitan dengan  unsur-unsur diluar individu (lingkungan).
            Contohnya adalah pada setiap penjual dan pedagang yang berada di pasar klithikan mempunyai cara tersendiri dalam memamerkan produknya, misalnya penjual kaset CD  player, menjual dagangannya dengan memainkan music dari CD tersebut, sedangkan pedagang sepatu, menaruh sepatu-sepatunya berjajar rapi yang ditata dengan apik pada rak jualnya. Jadi setiap pedagang mempunyai cara tersendiri dalam menjual dagangannya.
8.Komunikasi efektif-semakin mirip sosial budaya
            Misalnya saja ketika pedagang  sepatu futsal mempromosikan dagangannya dengan mengatakan barang tersebut tinggal satu, dan kualitasnya bagus (merupakan bentuk komunikasi yang efektif), dan ahkirnya pembeli membeli barang tersebut.
9. Komunikasi nonsekuensial
            Komunikasi selalu terjadi dua arah meski umpan baliknya tidak bisa ditrima orang lain, misalnya saja pedagng kaos yang melakukan seruan mengenai produknya, para pelanggan tahu mengenai produknya, namun ada pula pelanggan yang mengabaikannya.
10.Komuikasi prosesual, dinamis, transaksasional
            Misalnya ketika seorang pembeli membeli telephone gengam yang harganya murah, kemudian memberi tahu kepada temannya, dan temannya tertarik dengan  apa yang  ia beli, sehingga terjadi komunikasi yang berkembang, dan teman si pembeli tertarik dengan informasi tersebut.
11.Komunikasi ireversible
            Misalnya ketika saya  menanyakan kaos bola, harga, jenis bahan nya, kualitas kepada pedagangan kaos bola Juve, beliau memberikan penjelasan, dan ketika saya ingin membelinya lagi saya sudah tahu informasi mengenai kaos tersebut, dan tidak perlu bertanya lagi.
12.Komunikasi bukan panasea
            Dapat diambil contoh pada suatu kejadian terjadi tawar menawar  kenalpot  sepeda motor R9 yang cukup alot antara penjual dan pembeli, sehingga keduanya binggung mencapai kesepakatan  harga, dan ahkirnya si penjual barang mengalah dengan memberikan harga sesuai permintaan pembeli.

G.Kesimpulan
Pasar selain mempunyai peranan dalam aktivitas ekonomi ternyata juga mempunyai peranan dalam aktivitas sosial. Perannya sebagai tempat melakukan aktivitas sosial, pasar tradisional terlihat sebagai tempat interaksi, selain itu juga sebagai sarana jual-beli yang menjadi tempat bertemunya warga masyarakat dari berbagai kalangan. Pasar tradisional Klithikan juga mempunyai peranan dalam kegiatan sosial yang menghubungkan antar individu dalam struktur masyarakat desa.
Pasar pada prinsipnya adalah tempat dimana para penjual dan pembeli bertemu. Tetapi apabila pasar telah terselenggara dalam proses jual-beli, maka pasar memperlihatkan peranannya bukan hanya sebagai pusat kegiatan ekonomi tetapi juga sebagai pusat kebudayaan.

Daftar Pustaka

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005.



*Apabila mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis, dan gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.


Tidak ada komentar: