Sabtu, 10 Juni 2017

Papper_Pancasila Sebagai Pandangan Hidup



Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Oleh; Aji Muhammad Said



Pengertian Pancasila
Ø  Pancasila secara etimologi (asal katanya), berarti, Panca= Lima, Sila= asas,
Ø  Pancasila secara terminologi (dilihat dari definisinya), yaitu sebuah rumusan, dan pandangan hidup bangsa.
Dalam mempelajari Pancasila digunakan juga filsafat Pancasila yang berarti berpikir secara menyeluruh mengenai Pancasila. Dalam pelaksanaanya Pancasila dilaksankan secara;
ü  Subyektif (dilakukan diri sendiri)
ü  Dan, Obyektif (dilakukan secara umum)
Pendidikan Pancasila ini secara tidak langsung juga mempelajari tentang Undang-undang dasar 1945. Susunan UUD 1945 adalah sebagai berikut;

1.      Sebelum diamandemen:
Ø  Pembukaan Undang-undang 1945
Ø  Batang Tubuh Undang-undang 1945
Ø  Penjelasan Undang-undang 1945

2.      Sesudah diamandemen:
Ø  Pembukaan Undang-undang 1945
Ø  Batang Tubuh Undang-undang 1945

Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Secara umum pandangan hidup dalam kehidupan sehari-hari dan beberapa arah filosofis menjadi ideologi politis. Ideologi ini juga dapat diartikan sebagai suatu kelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide), yang diterapkan pada masalah publik tapi juga menjadi inti politik.

Terdapat dua ideologi ;
1.      Ideologi Tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang dijadikan sebagai patokan kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang harus dipatuhi.
2.      Ideologi Terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.
Ideologi diartikan sebagai pandangan hidup, tentunya harus memiliki dasar keilmuan yang kuat sebagai dasarnya. Hal ini disebabkan karena Ideologi ini mempunyai berbagai masalah berupa kloning-kloning yang berkaitan dengan kehidupan manusia; kloning manusia, kloning agama, kloning budaya, kloning norma. Sumber Ilmu itu sendiri asalnya dari;
o   Akal dari bahasa arab yang berarti al-aqli,
o   Ratio dari bahasa latin yang rational,
o   Reasoning dari bahasa inggris berupa reasoning,
o   Intuisi,
o   Ilham,
o   Wahyu,
o   Inspirasi,
o   Ide (gagasan/konsep) sebagi pandangan hidup, ada yang baik ada pula yang buruk.
Pengetahuan (knowladge) dapat berarti tahu mengetahui, tindakannya dilakukan dengan membaca dan menulis, melihat, bertanya, maupun berdiskusi. Secara ilmiah Ilmu mempunyai ciri sebagai berikut:
Ø  Ada dua sifat yaitu umum (universal), dan rasional (empiris),
Ø  Memiliki dua metode yaitu kualitatif dan kuantitatif (statistik),
Ø  Sistematik yang dapat berarti runtut,
Ø  Obyeknya terdiri dari dua yang sifatnya absatrak, dan yang sifatnya lembut.
Memahami Ilmu atau dasar Ideologi dari Teori asal mula
1.      Teori monolisme
Menyatakan segala sesuatu berasal dari satu zat. Misalnya saja Tales menjelaskan bahwa segala sesuatunya berasal dari air.
2.      Teori Dualisme
Menyatakan bahwa segala sesuatunya itu serba ganda atau segala sesuatu itu memiliki dua diri. Misalnya Plato menyatakan bahwa dunia ini ada dua yaitu dunia mahluk dan dunia indra, dan J.Kaut menyatakan mengenai fenomena dan monumena.
3.      Teori Pluralisme
Menyatakan bahwa segala sesuatunya itu berasal dari banyak zat. Seperti yang disampaikan Empiktado menyatakan segala sesuatu berasal dari air, api, udara, dan, tanah.
Asal Mula Pancasila
a)      Asal mula bahan (causa materalis)
Berasal dari triprakarsa yaitu nilai-nilai agama, nilai-nilai adat-istiadat, nilai budaya.
b)      Asal mula bentuk (causa formalis)
Berasal dari rumusan sila-sila pancasila, oleh BPUPKI dalam bidang-bidangnya.
c)      Asal mula tujuan (causa finalis)
Sebagi calon-calon dasar negara.
d)      Asal mula karya (causa efisien)
Berasal dari rumusan sila-sila pancasila dari BPUPKI.
Proses perumusan sila-sila Pancasila
Pada tanggal 7 september 1944, kaisar jepang mengatakan bahwa”Indoneisa akan diberi kemerdekaan kelak dikemudian hari. Kemudian mendapat respon dari para pemimpin bangsa, para pemimpin bangsa ini melakukan pemikiran bahwa indonesia akan merdeka, maka untuk itu Indonesia memerlukan ‘negara. Kemudian yang menjadi masalah adalah dasar Negaranya apa? Dibentuklah BPUPKI (dokuritsu Junbi Cosakai) dengan diketuai oleh Rajiman Widjoyodiningrat, wakil ketua (R.P Soerono, beranggotakan 62 orang, 6 pemantau). BPUPKI ini, mempunyai tugas untuk menyusun undang-undang dan mencari dasar negara Indonesia.
Arti sila-sila Pancasila
1.      Arti dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha Esa
Kata Tuhan mengandung arti abstrak, yang sifatnya absolute. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa.  Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara. Selain itu, Negara menjadi mediator ketika terjadi konflik agama.
2.      Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Berdasarkan pakarnya:
·         Homo fabel = mahluk pekerja,
·         Homo ladean = mahluk yang suka bermain,
·         Homo economis,
·         Khalifah Allah,
·         Animal Rationate.
Pancasila melihat manusia berdasarkan kodratnya, yakni monodualis. Kodrat monodualis sebagi mahluk sosial dan mahluk individu. Kedudukan kodratnya Monodualis sebagia mahluk Tuhan dan Mahluk Mandiri.
3.      Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
Nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia. Menghilangkan, penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
4.      Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Hakikat sila ini adalah demokrasi. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
5.      Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
Adil dalam teori satu, adil adalah amanat yang disamarkan terpenting, misalnya ada sebuah roti dan ada lima orang, kalau dibagi setiap orang memperoleh seperlimanya roti. Adil dalam teori dua, adalah adil dalam memberikan hak pada pemiliknya, hak untuk hidup, hak untuk bekerja, dan hak untuk belajar. Keadilan ini ada dalam segala aspek kehidupan yang mencakup keadilan politik, keadilan ekonomi, keadilan hukum.
Keadilan ada tiga bentuk yaitu:
·         Keadilam Komulatif
Keadilan ini berlaku antar pribadi manusia,
·         Keadilan Legal
Keadilan ini berlaku antar warga negara dengan negara,
·         Keadilan distruktif
Keadilan ini berlaku antar negara dengan warga negaranya.

Pelaksanaan Pancasila
Sikap positif terhadap nilai-nilai pancasila. Nilai-nilai Pancasila telah diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia. Sikap positif dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila. Menghormati anggota keluarga menghormati orang yang lebih tua,  Membiasakan hidup hemat tidak membeda-bedakan teman. Membiasakan musyawarah untuk mufakat, menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing, Membantu orang lain yang kesusahan sesuai dengan kemampuan sendiri. Kita sebagai warga Negara tentunya perlu tahu bagaimana menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari, berikut secara konsepnya;
·         Secara subyektif dilakukan oleh pribadi manusia,
·         Secara obyektif dilakukan dalam penyelenggaran negara. John locke menyatakan, ada tiga pilar dalam penyelenggaraan negara yaitu eksekutif (presiden dan halauan negara), legislatif (DPR,MPR), yudikatif (MA,MK).

*Apabila mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis, dan gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.

Tidak ada komentar: