Perbedan Pola Komunikasi Pria dan Wanita
via unsplash
Ilmu berpasangan itu penting dalam membina rumah tangga. Ilmu itu memiliki dua jenis, yakni ilmu Dhoruri dan Ilmu Ghoirudh Dhoruri. Ilmu Dhoruri merupakan ilmu yang wajib diketahui oleh setiap individu sebelum melakukan amal yang bersangkutan. Contoh dari ilmu Dhoruri yakni; Sholat, Zakat, Fiqih pernikahan. Sedangkan ilmu Ghoirudh Dhoruri itu merupakan yang wajib diketahui oleh satu atau beberapa orang saja dalam suatu kelompok masyarakat, sebagai contoh ilmu kedokteran, ilmu bisnis, dan lain-lain.
Dalam pencarian ilmu menurut kitab Ta’ilmul Muta’alim memiliki 6 syarat yakni; kecerdasan (rajin belajar), bersungguh-sungguh, memiliki kesabaran, mengeluarkan tenaga/materi/biaya, memiliki guru, berkorban waktu.
Ibadah yang paling lama dalam hidup adalah ibadah menikah. Maka dari itu harus paham syarat, hukum, rukun, talak, fasak nikah, ilmu dalam menghadapi konflik pernikahan, dan hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan.
Allah membuat perbedaan untuk dipahami bukan untuk dipaksakan sama. Perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan, mulai dari cara berkomunikasi, cara berpikir, merasa, memahami, bereaksi, menanggapi, mencintai, dan membutuhkan. Pria memiliki kecenderungan berbicara dan mendengarkan berkaitan dengan hal penting saja, sedangkan wanita memiliki kecenderungan berbicara dan mendengarkan apapun. Cara merasanya pun berbeda, pria selalu merasa bisa sehingga selalu melakukan pemecahan masalahnya sendiri, sedangkan wanita merasa senantiasa ingin membantu orang lain, selalu ingin menawarkan bantuan. Ketika menghadapi masalah keduanya memiliki perbedaan juga pria lebih memilih menarik diri,sedangkan wanita memiliki kecenderungan bingung dan terlibat secara emosional. Kata kuncinya adalah pria akan termotiviasi ketika ia dibutuhkan, dan perempuan akan termotivasi saat ia dicintai.
Setiap orang memiliki keinginan untuk dimengerti. Ketakutan dalam memahami, setiap ketakutan itu wajar. Perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan dasar yang berbeda. Fakta sebuah hubungan tidak pernah lepas dari masalah, hubungan dalam berpasangan pasti ada konfliknya. Hubungan dalam mengelola konflik itu penting, memahami pola hubungan komunikasi berupa kebutuhan dasar bagi perempuan dan laki-laki. Solusinya adalah mendengarkan, berbicara, bahasa, konflik dikelola dengan baik.
Mendengarkan berkaitan dengan berbicara, keluhan yang sering terjadi adalah perempuan terlalu banyak bicara dan sering mengeluh bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan, laki-laki itu tidak bisa mendengarkan secara utuh setiap pembicaraan yang disampaikan oleh perempuan. Laki-laki kodratnya hanya menerima hal-hal penting saja, sedangkan perempuan secara emosional melampiaskan apapun. Dengarkan wanita berbicara secara utuh. Perempuan tidak pernah berbicara secara langsung, dia berbicara tidak selalu langsung pada konfliknya. Berbicara dengan laki-laki harus lugas, singkat, padat, dan jelas. Kecenderungan perempuan itu suka menasehati.
Bahasa yang digunakan pun berbeda. Laki-laki berbicara menggunakan pola informasi, sedangkan perempuan berbicara dengan pola keadaan. Tidak langsung pada masalahnya, sehingga menggunakan bahasa yang tidak langsung, mengungkapkan perasaannya. Bahasa yang baik dengan jelas dan lugas, infromasi lengkap yang tidak menimbulkan salah paham yang harus digunakan. Perempuan akan selalu susah mengungkapkan perasaan secara harfiah, padahal maknanya berbeda bagi laki-laki.
Pola terahkir adalah pola dalam menghadapi konflik. Pria dalam menghadapi masalah cenderung menarik diri. Dia akan diam, merenung dengan mencari solusi. Perempuan menganggap tidak peduli dengan keadaannya. Perempuan tidak sabar dalam situasi ini, perempuan cenderung mengungkapkan apa isi hatinya. Dalam situasi ini laki-laki tidak boleh terlalu berdiam diri, dan perempuan juga harus bersabar juga dalam situasi ini.
Yang dilakukan oleh seorang perempuan, adalah jangan melarang kebutuhan laki-laki untuk menyendiri, jangan pula menganggu pencarian solusi dari laki-laki. Menunggu momen yang tepat, mengetahui polanya, mengukur berapa lama waktu menyendiri bagi laki-laki, penting diperhatikan bagi perempuan.
Kesalahan terbesar dalam sebuah hubungan adalah jagan fokus pada konfliknya. Yang pertama harus dilakukan adalah mendengarkan terlebih dahulu, beri seorang perempuan untuk mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu, baru fokus mengungkapkan konfliknya. Kesalahan seorang perempuan adalah mengubah seorang laki-laki sesuai keinginannya, padahal belum tentu tepat dalam solusinya, kadang memperhatikan dimiinta atau tidaknya perubahan dari laki-laki.
POLA KOMUNIKASI: KOMUNIKASI EFEKTIF
Ilmu Komunikasi mempengaruhi segala permasalahan. Ketakutan terbesar dalam berumah tangga adalah ekonomi, pola kebiasaam, dimana ujungnya adalah pola komunikasi. Penyampaian pesan dengan baik. Cara menggunakan komunikasi yang efektif yang disampaikan kepada pasangan. Cara memberikan pengertian tidak langsung menyerang. Kecenderungan wanita itu ingin didengar, kuncinya awal pembicaraan itu diawali dengan “iya” terlebih dahulu, walapun bisa dilain kesempatan berkata tidak. Terus minta maaf, apabila tidak bisa memenuhi keinginan pasangannya. Disini apabila tidak bisa mengimbangi yang hadir adalah kekecewaan, lama-kelamaan satu sama lain tidak akan memiliki nilai dalam pandangan masing-masing pasangan, berujunglah pada konflik. Bagaimanapun caranya pembiasaanya adalah dengan melatih diri.
Urgentnya komunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Komunikasi tidak boleh disembunyikan, karena kita tidak akan menimbulkan solusi yang nyata. Komunikasi yang disembunyikan, kebiasaan setiap orang tidak bisa menyampaikan dengan baik. Menyembunyikan sesuatu bisa merugikan orang lain, dan bisa menimbulkan konflik di masa yang akan datang. Kalau dalam kehidupan manusia, konflik bisa berakibat drama sebelum ketitik permasalahan.
Komunikasi efektif harus menggunakan bahasa yang sama. Laki-laki memiliki kebiasaan berbicara dengan mengedepankan informasi, sedangkan perempuan sering menggunakan bahasa emosi. Suami dan istri harus saling menyesuaikan.
Pahami karakter pasangan. Karakter pria dan wanita memiliki karakter yang umum yang bisa dipelajari. Untuk memahami karakter-karakter tersebut, bisa dilihat saat menghadapi konflik. Wanita sepert gelombang air laut, dimana dirinya bisa naik dan bisa turun. Ketika wanita dicintai oleh seorang pria ia akan merasa dihormati dan dihargai. Gelombang apabila tidak terkontrol ia akan menjadi sunami, bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya. Wanita akan marah ketika tidak diperhatikan, surut dan tidak merasa percaya diri. Sebagai laki-laki jangan terlalu lama mengabaikan wanita, itu akan mengakibatkan kehilang rasa cinta bagi si perempuan. Laki-laki ketika selesai dalam perenungan marah, agar terjadi dua hal dimana disambut dengan baik, namun bisa juga si wanitanya yang jadi marah. Wanita akan sangat senang apabila ia disepesialkan, dicintai secara utuh. Pria itu ibarat ketapel, ketika mendapat masalah ia akan merenung mengulur waktu untuk mencari solusi atau bahkan beraktivitas lain, menenangkan diri dahulu. Ini penting bagi laki-laki, karena ia mencari kekuatan untuk menyamankan hatinya. Semakin banyak ia menarik diri dari permasalahan, maka semakin kuat kekuatan untuk menyelesaikan masalah.
*Apabila mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis, dan gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.
1 komentar:
As stated by Stanford Medical, It's in fact the SINGLE reason this country's women get to live 10 years more and weigh an average of 19 KG lighter than we do.
(And realistically, it has NOTHING to do with genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING around "HOW" they eat.)
P.S, I said "HOW", and not "what"...
TAP on this link to discover if this little quiz can help you decipher your true weight loss potential
Posting Komentar