Analisis Iklan
televisi berdasarkan citra yang
ditampilkan
Oleh: Aji Muhammad Said
1. Iklan Gillette Styling Wax 2012
Sumber ilustrasi gambar: http://i.ytimg.com/vi/RpUXooNDx5s/hqdefault.jpg
Analisis
:
1.
Kontruksi yang dibangun Iklan:
Dalam
iklan ini dikontruksikan bagaimana kegunaan alat cukur sebagai produk yang
diiklankan. Selain itu dalam iklan ini juga membangun anggapan pada masyarakat
bahwa menggunakan Gillete Styling Wax akan menambah percaya diri. Iklan
Gillette ini divisualisasikan bahwa ada sesorang laki-laki (diperankan Choky Si
Tohang) yang sedang berkomunikasi menggunakan telepon, dengan temannya. Namun
secara tiba-tiba ada seorang gadis yang cantik lewat. Laki-laki ini kemudian
bercerita kepada temannya bahwa ada gadis cantik, tapi dia tidak percaya diri
karena belum bercukur. Lalu kemudian Laki-laki tersebut mencukur kumisnya
menggunakan Gillette Styling Wax dengan
memeragakannya secara langsung bagaimana ia bercukur. Diahkir cerita iya
kemudian tampak percaya diri untuk menyapa wanita tersebut.
2.
Citra yang ingin dibuat iklan :
Dalam Iklan ini terdapat citra
manfaat yang ditonjolkan melalu kegunaan produk iklan yaitu untuk menambah
percaya diri setelah pemeran laki-laki (Choky Si Tohang) mencukur kumis dan
jenggotnya menggunakan Gillette Styling Wax. Tindakan ini dilakukan dengan
tujuan untuk memperkuat keputusan pembelian. Tindakan yang dilakukan pemeran
laki-laki dalam iklan tersebut sanggat penting untuk mempengaruhi audience
iklan untuk memutuskan membeli atau tidaknya produk. Hal ini memberikan sisi positif
terhadap produk dengan menciptakan kebutuhan orang terhadap produk yang
diiklankan. Jika sebelumnya tidak membutuhkan produk yang diiklankan kemudian
menjadi membutuhkannya. Penciptaan kebutuhan ini penting dalam iklan, karena
kebutuhan adalah awal tindakan seseorang untuk membuat keputusan pembelian, dan
keputusan pembelian dimulai dari pengetahuan seseorang tentang produk yang
diketahuinya.
Selain terdapat citra manfaat, dalam
iklan ini juga terdapat citra perempuan sebagai figuran atau pelengkap. Dalam
Iklan ini digambarkan seorang gadis cantik bertubuh seksi sedang berjalan. Hal
ini berkaitan dengan pengambaran perempuan sebagai objek yang menarik. Perempuan sebagai objek disini semakin
menguatkan perannya yaitu sebagai daya tarik dan pelengkap bagi laki-laki,
walaupun tidak seberapa penting perannya dalam iklan.
3. Realitas yang
dibentuk iklan :
Dari
adanya Iklan tersebut berdampak pada kehidupan sosial bagi individu dan
kelompok yang ada di masyarakat. Dampak disini berkaitan dengan teori
pembelajran sosial. Teori pembelajaran sosial itu sendiri adalah teori yang
memprediksi perilaku dengan melihat cara lain yang dilakukan individu dalam
memproses informasi. Teori ini menjelaskan bahwa contoh dari personal tertentu
atau media massa dapat menjadi penting dalam usaha memperoleh perilaku yang
baru. Individu melakukan proses imitasi atas apa yang mereka lihat dari media.
Teori ini sendiri menekankan pengaruh iklan televisi tersebut dalam proses
imitasi. Dari iklan tersebut kita bisa mengambil contoh, ketika pemeran iklan laki-laki
(Choky Si Tohang) menampilkan penggunaan alat cukur kumis dan jenggot Gillette
Styling Wax, dari sini kemudian individu melakukan imitasi sesuai apa yang
dilakukan pemeran iklan tersebut, yaitu dengan mencukur kumis dan jenggotnya
dengan menggunakan pencukur Gillette Styling Wax.
2. Iklan Axe Indonesia
Sumber ilustrasi gambar: http://i.ytimg.com/vi/H9zyaOeUNG8/hqdefault.jpg
Analisis:
1.
Kontruksi yang dibangun iklan :
Iklan
ini berusaha memberikan pandangan kepada penonton iklan bahwa dengan
menggunakan Axe ini bisa menarik perhatian wanita. Wanita disini menjadi tergila-gila
dan hilang kendali yang digambarkan secara sensual. Dalam Iklan
divisualisasikan bahwa ada seorang laki-laki sedang ingin tidur. Sebelum tidur
iya menyemprotkan Axe kebadannya. Tidak lama kemudian datanglah wanita-wanita
cantik. Wanita-wanita cantik ini menampilkan sensualitas perempuan yang
mengarah ke perilaku membangun fantasi seksual yang diekspresikan melalui
perkataan, sikap, dan tingkah laku dengan bahasa tubuhnya. Laki-laki dalam iklan ini sanggat senang ketika ada
wanita-wanita yang menggodanya.
2.
Citra yang ingin dibuat iklan :
Iklan
ini menampilkan citra perempuan dan citra sensualitas-seksisme. Citra perempuan
dalam iklan ini sanggat kuat sebagai daya tarik. Daya tarik disini untuk
menarik perhatian laki-laki yang mengarah ke citra sensualitas dan seksisme. Dalam
iklan ini wanita divisualisasikan sebagai sosok yang agresif, tak terkendali,
dan genit untuk menarik perhatian dengan menampilkan kemolekan tubuhnya. Eksploitasi
secara fisik ditunjukkan dengan menampilkan beberapa bagian tubuh tertentu
seperti rambut, alis, mata, bibir, pundak, dada (payudara), dan pantat,
disertai bahasa tubuh dan ekspresi yang menunjang terbentuknya image seksi pada
iklan ini. Dalam iklan ini perempuan seperti dijadikan obyek hasrat laki-laki.
3.
Ralitas yang dibentuk iklan
Pada
iklan ini dampak sosialnya berkaitan dengan teori kultivitas. Teori kultivasi
(Cultivation Theory) oleh Profesor George Gerbner. Teori ini mendeksripsikan dan
menjelaskan bahwa media menghasilkan sebuah dampak dimana ada sebagian masyarakat
yang menganggap dunia nyata (kehidupannya sehari-hari) berjalan sesuai dengan
dunia yang digambarkan oleh media. Ataupun sebaliknya, menganggap bahwa dunia
dalam media itu adalah "realita". Contoh dari apa yang disampaikan
oleh iklan disini yaitu ketika masyarakat massa menyaksikan iklan ini secara
terus-menerus mengakibatkan pola pikir atau anggapan bahwa dengan menggunakan
Axe ini kita akan menarik wanita disekitar kita. Membuat wanita jatuh hati dan
tergila-gila pada kita karena kita menggunakan produk Axe ini.
*Apabila
mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis, dan
gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar