Perbedaan Leader dan Menejer
Oleh: Aji Muhammad Said
Sumber Ilustrasi : http://www.resimsi.com/wp-content/uploads/2015/06/star-wars-darth-vader-gun-wallpaper-desktop-simple-goodwp.jpg
Dalam era yang modern ini
tentulah kita tau bahwa berbagai macam hal teruslah berkembang setiap waktunya,
tidak dipungkiri juga sebuah kepemimpinan dan manajemen. Keduanya hampir sama
namun ada beberapa hal yang dapat membedakannya dari sudut pandang sebuah buku,
seseorang, Media Massa, dll.
Menurut pandangan saya kegiatan
menejer itu tidak terlepas dari kegiatan menejemen dalam sebuah organisasi,
dimana organisasi sendiri merupakan wadah bagi menejemen. Menejemen menjalankan
dalam fungsi-fungsinya membutuhkan; fungsi planing(perencanaan), fungsi
organizing(pengorganisasian), fungsi directing(pengawasan), fungsi
controling(pengontrolan). Seorang Menejer membutuhkan fungsi tersebut agar
tercapai tujuan yang efektif dan efisien.
Dalam praktek kepemimpinannya seorang menejer hanya
berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti
perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer. Bawahan dalam
Menejer biasanya disebut sebagai setaf yang bersetruktur dalam sebuah organisasi. Seseorang
dapat menjadi manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan
atau surat pengangkatan.
Kegitan Kepemimpinan (leader)
tercipta ketika seseorang dapat disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau
pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang
baik “partisipatif leader”. Kekuasaan yang dimiliki berdasarkan
kontrak sosial dengan anggota atau
bawahan. Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai
pengikut. Bawahan atau pengikut
menjalankan perintah dari pimpinan (leader) atas dasar perilaku yang di lakukan
oleh sang pemimpin(kewibawaannya). Pengaruh yang diberikan seorang pemimpin itu
sanggat besar dan luas, sedangkan menejer berpengaruh secara formal saja.
Pemimpin dapat mempengaruhi orang
lain untuk berindak di luar otoritas formal yang dimilikinya. Idealnya semua
manajer adalah pemimpin, tetapi tidak semua pemimpin memiliki kapabilitas
fungsi manajerial.
POAC
1. Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa bejalan tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
· Menetapkan arah tujuan serta target,
· Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target,
· Menentukan sumber daya yang dibutuhkan,
· Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian.
Syarat perencanaan yang baik:
· Mempunyai tujuan yang jelas,
· Sederhana,
· Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan,
· Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi,
· Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditsetiap bagian,
· Mempunyai kesan berdaya guna.
Manfaat Planning
· Membuat pelaksanan tugas tepat serta aktivitas tiap unit akan terorganisir ke arah tujuan yang sama,
· Menghindari kesalahan yang terjadi,
· Memudahkan pengawasan,
· Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas.
2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggungjawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi.
Fungsi Organizing
· Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetepkan prosedur yang dibutuhkan,
· Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta tanggungjawab,
· Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja,
· Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi paling tepat.
Manfaat Organizing
· Memungkinkan untuk pembagian tugas sesuai dengan kondisi perusahaan,
· Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas,
· Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan.
3. Action/ Directing (Fungsi Pengarahan)
Fungsi pengarahan:
· Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan,
· Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan,
· Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.
4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan.
Fungsi pengendalian:
· Mengevaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti indikator,
· Menempuh langkah klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang ditemukan,
· Memberi alternatif solusi atas masalah.
Fungsi pengawasan:
· Routing (jalur), menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui letak dimana sesuatu sering terjadi suatu kesalahan,
· Scheduling (penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan,
· Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu,
· Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu, dengan memberi peringatan pada pekerja, dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.
*Apabila mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis, dan gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar