Skala Prioritas Sebagai Sebuah Pilihan
Oleh : Aji Muhammad Said
via unsplash
Kebutuhan akan sesuatu ini merupakan hasrat
alami manusia sebagai makhluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri. Manusia
membutuhkan sumber daya lain sebagai pendukung untuk bisa bertahan hidup,
karena kebutuhan pun akan terus meningkat. Meskipun kebutuhan manusia tidak
terbatas, solusinya hanya ada satu yang bisa membatasinya, yaitu alat pemuas
kebutuhan. Sehingga manusia diharuskan untuk memiliki sikap rasional dalam
menentukan berbagai pilihan kebutuhan.
Rasional disini adalah melakukan tindakan dengan
menentukan sebuah pilihan yang sesuai dengan kebutuhan hidup dan tentu saja
menghindari sifat konsumtif. Kemudian muncul yang namanya skala prioritas
kebutuhan untuk membantu manusia dalam melakukan sebuah pilihan mana yang
memang terbaik untuk dirinya.
Kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan
tingkat kebutuhan seseorang yang dimulai dari kebutuhan paling penting sampai
kebutuhan yang bersifat bisa ditunda pemenuhannya. Hal ini juga ditegaskan oleh
Merriam Webster, menurutnya, Skala Prioritas adalah sesuatu yang dirasa lebih
penting daripada yang lain yang harus dikerjakan atau diselesaikan terlebih
dahulu. Maka dengan adanya skala prioritas, manusia diharapkan mengetahui mana
kebutuhan yang harus didahulukan dan mana kebutuhan yang harus ditunda. Dengan
begini, pemenuhan kebutuhan yang kurang tepat dan juga kecenderungan bersifat
konsumtif dapat dihindari.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Skala Prioritas
1.
Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan
sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk bisa membayar atau memenuhi
kebutuhan hidupnya termasuk dalam hal konsumsi. Jika semakin tinggi pendapatan
individu, maka akan semakin luas alternatif pilihan kebutuhan hidupnya.
2.
Status Sosial (Kedudukan Didalam Masyarakat)
Tentunya status sosial
seseorang di dalam masyarakat bisa mempengaruhi prioritas kebutuhan individu. Sebagai
contoh, seorang kepala desa akan lebih memprioritaskan kebutuhan di lingkungan
tempat memimpinnya dibandingkan dengan pilihan lainnya.
3.
Lingkungan Sosial
Pada prinsipnya, untuk
memenuhi kebutuhan individu, maka dia akan mendahulukan kebutuhan yang dianggap
lebih penting, pokok, dan juga mendesak. Setelah kebutuhan-kebutuhan penting
tersebut terpenuhi, maka seorang individu akan memenuhi kebutuhan pada
prioritas berikutnya agar bisa mencapai kepuasan yang maksimal.
Menyusun Skala Prioritas, ada 4 hal yang harus kita pertimbangkan
1.
Tingkat Urgensi
Dikaitkan dengan skala
prioritas, tingkat urgensi merupakan tingkat kepentingan pada suatu kebutuhan
yang harus dipilih (didahulukan).
Contoh: Seorang Ibu yang pergi
ke pasar untuk membeli sarapan keluarganya dan bumbu dapur. Namun ia lupa
membawa uang lebih, uang tersdebut hanya bisa digunakan untuk membeli salah
satu dari hal-hal tersebut. Maka yang didahulukan adalah membeli sarapan
terlebih dahulu karena kebutuhannya saat itu juga (diberikan sebelum
keluarganya beraktivitas), sedangkan bumbu dapur bisa dibeli setelah pulang ke
rumah dan sarapan yang telah diberikan.
2.
Kesempatan yang Dimiliki
Kesempatan sulit hadir,
maka tindakan yang dihalukan adalah mendahulukan pada kebutuhan tersebut. Berlaku
sebaliknya, jika kesempatan sangat sering muncul, maka tinjau kembali yang
kesempatannya sedikit.
Contoh: Seorang atlit akan
mengikuti Asian Games yang diadakan hanya 3 tahun sekali. Pada jadwal yang
bersamaan dengan hari lomba, dia ada kesempatan berlomba tingkat kabupaten
setiap 6 bulan sekali. Jika melihat tersebut yang didahulukan adalah kesempatan
yang jarang didapat, dan tingkat kesempatan meraih dalam sekala yang besar.
Asian Games yang didahulukan, baru kemudian lomba tingkat kabupaten pada
periode berikuitnya.
3.
Pertimbangan Masa Depan
Manusia seringkali dihadapkan pada pilihan yang sulit dimana terdapat
tuntutan untuk mengurangi rasa menyesal di masa yang akan datang atas pilihan
yang kita dahulukan. Sehingga, di dalam menentukan skala prioritas, maka
pertimbangan masa depan akan menjadi hal yang sangat penting dan perlu untuk
dipikirkan.
Contoh: Dalam menentukan pendidikan setelah lulus SMA. Pemahaman
mengenai jurusan kuliah dan reputasi Universitas penting. Alasannya ini mampu
menampilkan prospek kedepan. Apabila menghadirkan prospek yang baik, maka
masukan daftar list, tapi jika tidak, maka tidak usah dimasukkan.
4.
Kemampuan Diri
kemampuan diri merupakan
sebuah tolak ukur seberapa besar kemampuan manusia untuk mendapatakan pilihan
yang telah ditentukan, baik dari segi keahlian, ekonomi, usaha yang akan
dilakukan, berbagai hal lain.
Contoh: Seseorang
dihadapkan pada suatu kebutuhan kendaraan untuk transportasi kerja. Dia berniat
untuk membeli sebuah sepeda motor yang sudah model terbaru , tapi keadaan
ekonominya tidak memungkinkan membeli itu karena mahal. Jika dihadapkan pada
keadaan ini maka sebaiknya membeli sepeda motor model biasa saja karena pada
dasarnya fungsinya sama dan kebutuhannya juga hanya untuk transportasi kerja
saja.
Sedikit tips dalam melakukan
perbelanjaan, dan ini bisa menjadi pedoman dalam berbelanja; tempat yang tepat, waktu yang tepat, harga yang tepat, mutu
yang tepat, jumlah yang tepat.
Jangan pernah berbelanja melebihi jumlah yang diperlukan.
*Apabila mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis, dan gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar