Bismillahirrahmanirrahim
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sholawat
Nabi merupakan salah satu amal yang harus dilakukan oleh setiap umat Islam.
Sebagai bentuk ibadah kepada Allah sekaligus sebagai bukti kecintaan kita
kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sholawat
secara bahasa merupakan bentuk jamak dari sholla
yang artinya doa. Secara istilah, sholawat merupakan doa dan pujian untuk Nabi.
Menurut Ibnu Katsir, sholawat dari Allah artinya adalah pemberian rahmat dan
kemuliaan. Jika dari malaikat, artinya adalah memohonkan ampunan. Dan jika dari
umatnya artinya adalah doa agar beliau dilimpahi rahmat dan kemuliaan.
Kepada
semua orang mukmin diwajibkan bersholawat, sholawat itu menjadi doa dan kembali
pada diri sendiri, itu merupakan rahmat bagi manusia, dan itu ditujukan kepada
umat Nabi Muhammad, Sholawat yang paling utama adalah sholawat yang ada
salamnya. Sholawat wajib adalah sholawat yang dibaca ketika sholat, ketika
tahyat, menjadi bagian dari rukun shalat, sholawat masuk dalam rukun sholat dan
rukun khotbah. Sholawat membawa pertolongan supaya hajat seseorang dikabulkan.
Sholawat
menjadi tanda cinta dan salam, bersholawat artinya bertemu dan menyapa Nabi
dengan salam. Nabi yang wafat itu hanya jasad, setiap hamba yang bersholawat
kepada nabi, nabi menjawabnya, seakan-akan nabi senantiasa bertatap wajah
dengan kita. Ini kita ketahui ketika bersalam pada waktu sholat, kekhsyukan
sholat menghadap Allah dan Nabi. Sholawat ini bisa menembus ruang dan waktu,
dan bisa menjadi faktor plus dalam kehidupan mukmin. Sholawat ada tiga macam.
Pertama, Sholawat Dari Allah. Kedua, Sholawat dari Malaikat. Ketiga, Sholawat dari
manusia atau umatnya.
Perintah Sholawat
Membaca sholawat Nabi memiliki
banyak keutamaan, di antaranya:
1.
Allah
memerintahkan hambaNya untuk bersholawat
Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan hambaNya untuk bersholawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dia berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzaab: 56).
2.
Allah
bersholawat untuk Nabi Muhammad
Berbeda dengan perintah lainnya, perintah
bersholawat ini menjadi luar biasa. Dia memerintahkan sekaligus melakukannya
juga. Sebagaimana surat Al Ahzab ayat 56 di atas. Dan seperti penjelasan
sebelumnya, Allah bersholawat untuk Nabi Muhammad maknanya Dia memuliakannya di
depan para malaikat dan memberinya rahmat.
3. Malaikat bersholawat untuk Nabi
Muhammad
Sebagaimana ayat 56 dari Surat Al
Ahzab di atas, para malaikat juga bersholawat untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Yang artinya, malaikat
memohonkan ampunan untuk beliau.
Syafaat
dalam Sholawat
Syafaat pertama kali ada dalam Al-Qur'an
pada QS.AL-Baqarah ayat 48. Dalam
ayat tersebut terdapat perintah Allah kepada Bani Israil untuk bertaqwa dengan
alasan di akhirat nanti tidak akan ada syafaat
(pertolongan) dari siapapun kecuali amal manusia masing-masing. Syafa’at hakikatnya adalah doa, menjadi perantara
orang untuk mendapatkan kebaikan dan menolak keburukan. Dengan kata lain syafa’at adalah memintakan kepada Allah
di akhirat untuk kepentingan orang lain. Dengan demikian meminta syafa’at berarti meminta doa, sehingga
permasalahan syafa’at ialah sama
dengan doa.
Di
akhirat nanti umat manusia akan meminta syafaat
kepada para Nabi. Akan tetapi dari Nabi Adam sampai Isa tidak ada yang
bersedia memberikan syafaat. Para Nabi
tersebut merekomendasikan kepada umat manusia untuk meminta syafaat kepada Nabi Muhammad, sebab
hanya dia yang diberi izin untuk memberikan syafaat.
Maka sebagai umat Islam untuk meminta syafaat
kepada Nabi Muhammad SAW adalah sebuah bentuk permintaan perlindungan
(pelindung). Ketika Rasulullah ditanya, siapakah yang akan mendapatkan syafaatmu? Dia menjawab: yang akan
mendapatkan syafaatku adalah orang
yang mengucapkan La Ilaha Illalah,
dan orang-orang yang bersholawat kepadaku. Syafaat
tidak hanya di akhirat saja, akan tetapi juga di dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam akan
memberikan syafa’at kepada umatnya di akhirat nanti. Siapakah yang paling
berhak dengan syafaat itu? Yang
paling berhak adalah yang paling banyak bersholawat kepada beliau. “Orang yang paling berhak mendapatkan
syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku”
(HR. Tirmidzi).
Beberapa contoh Sholawat
Sholawat
Sholawat
Nariyah
Gondelan Klambine Kanjeng Nabi, Sholawat adalah wujud dan esensi Nabi Muhammad Saw, juga segala hal yang menyangkut dirinya dalam dunia ciptaan dan dalam dunia Kehendak Ilahi, dan seluruh Nabi, rasul, malaikat, dan hamba Allah yang salih, berhubungan dengan beliau. Maka sholawat dilimpahkan bagi mereka pula, dengan serentak, wujud dan esensi Nabi Muhammad Saw telah terhubung kepada mereka semua sebagai bentuk Nur Muhammad dalam Arsy dan di dalam dada hati Insan Khamil.
Kita tidak pernah bertemu rasulullah, tapi kita senantiasa bisa mencintainya karena perantara ulama, salah satunya lewat sholawat. Adanya sholawat menjadi bahasa cinta yang kita kenal sebagai mahabah. Sholu ala nabi...
Fadilah Sholawat
Shalawat bisa dijadikan barometer untuk mengukur kadar kecintaan seseorang terhadap Nabinya, yaitu Muhammad SAW. Selain itu, jauh dekatnya seorang muslim dengan nabinya dapat dilihat dari sedikit banyak ia dalam membaca Sholawat. Sebab orang yang paling dekat dengan Rasulullah adalah orang yang banyak membaca sholawat. Selain itu sholawat bisa menjadi alat ukur kebakhilan seseorang. Misalnya seseorang terhadap Nabinya yang memiliki keagungan dan kemuliaan, ia tidak mau menghormatinya, apalagi terhadap orang lain, jelas akan lebih dihinakan dan disepelekan.
Salah satu rahasia Sholawat yang tidak banyak diketahui orang, bahwa sholawat itu bisa menyebabkan orang yang membacanya bisa hidup tentram dan kecukupan, tidak jatuh miskin dan sengsara dalam kehidupannya. Tidak miskin bukan berarti kaya raya, tetapi segala kebutuhannya sehari-hari bisa dipenuhi, tidak sampai menyusahkan orang lain.
Seorang penulis pernah berkata bahwa, "Dulu, setiap kali aku menulis nama Muhammad SAW dalam sebuah kitab, aku pasti membaca Sholawat untuknya. Kini Tuhanku telah memberiku kenikmatan yang tak pernah dilihat oleh mata, yang tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terlintas sedikit pun di hati seseorang". Sebuah nilai yang mampu menjadikan pelajaran dalam hidup.
Pada kitab Durratun Nashihin, Rasulullah SAW bersabda; "Barangsiapa bersholawat untukku karena mengagungkan aku, maka Allah Ta'ala mengganti kalimat shalawat dengan satu malaikat yang memiliki sepasang sayap, satu sayap berada di timur dan sayap yang berada di barat, sedangkan kedua kakinya berada di arasy. Allah berfirman pada malaikat itu: " Bersholawatlah kalian untuk hambaKu, sebagaimana ia bersholawat untuk NabiKu. Malaikat itu pun akhirnya bersholawat untuk orang tersebut sampai hari kiyamat.
Shalawat adalah inti dari segala aktivitas ibadah seorang hamba kepada Allah. Dalam beribadah tanpa disertai shalawat sepertinya ada sesuatu yang ganjil dan kurang sempurna, hingga bisa menyebabkan amal ibadah tersebut tidak sampai kepada Allah.
Arti dari Sholawat nurul anwar; Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahayanya beberapa cahaya, rahasianya dan beberapa rahasia, luhurnya orang yang mulia, dan kuncinya pintu kemudahan, yang menjadi junjungan tuan kami, yaitu Muhammad saw yang terpilih, kepada keluarganya yang suci dan para sahabat beliau yang mulia sebanyak nikmat Allah dan anugerah-Nya.
Arti dari Sholawat Al-Fatih, Ya Allah berikan rahmat, salam sejahtera serta keberkahan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, pembuka sesuatu yang terkunci, penutup sesuatu yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran, penunjuk jalanMu yang lurus, mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadanya, kepada keluarganya (yang beriman mengikuti petunjuknya), dan sahabat-sahabatnya dengan sepenuhnya.
Referensi;
Kita tidak pernah bertemu rasulullah, tapi kita senantiasa bisa mencintainya karena perantara ulama, salah satunya lewat sholawat. Adanya sholawat menjadi bahasa cinta yang kita kenal sebagai mahabah. Sholu ala nabi...
Fadilah Sholawat
Shalawat bisa dijadikan barometer untuk mengukur kadar kecintaan seseorang terhadap Nabinya, yaitu Muhammad SAW. Selain itu, jauh dekatnya seorang muslim dengan nabinya dapat dilihat dari sedikit banyak ia dalam membaca Sholawat. Sebab orang yang paling dekat dengan Rasulullah adalah orang yang banyak membaca sholawat. Selain itu sholawat bisa menjadi alat ukur kebakhilan seseorang. Misalnya seseorang terhadap Nabinya yang memiliki keagungan dan kemuliaan, ia tidak mau menghormatinya, apalagi terhadap orang lain, jelas akan lebih dihinakan dan disepelekan.
Salah satu rahasia Sholawat yang tidak banyak diketahui orang, bahwa sholawat itu bisa menyebabkan orang yang membacanya bisa hidup tentram dan kecukupan, tidak jatuh miskin dan sengsara dalam kehidupannya. Tidak miskin bukan berarti kaya raya, tetapi segala kebutuhannya sehari-hari bisa dipenuhi, tidak sampai menyusahkan orang lain.
Seorang penulis pernah berkata bahwa, "Dulu, setiap kali aku menulis nama Muhammad SAW dalam sebuah kitab, aku pasti membaca Sholawat untuknya. Kini Tuhanku telah memberiku kenikmatan yang tak pernah dilihat oleh mata, yang tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terlintas sedikit pun di hati seseorang". Sebuah nilai yang mampu menjadikan pelajaran dalam hidup.
Pada kitab Durratun Nashihin, Rasulullah SAW bersabda; "Barangsiapa bersholawat untukku karena mengagungkan aku, maka Allah Ta'ala mengganti kalimat shalawat dengan satu malaikat yang memiliki sepasang sayap, satu sayap berada di timur dan sayap yang berada di barat, sedangkan kedua kakinya berada di arasy. Allah berfirman pada malaikat itu: " Bersholawatlah kalian untuk hambaKu, sebagaimana ia bersholawat untuk NabiKu. Malaikat itu pun akhirnya bersholawat untuk orang tersebut sampai hari kiyamat.
Shalawat adalah inti dari segala aktivitas ibadah seorang hamba kepada Allah. Dalam beribadah tanpa disertai shalawat sepertinya ada sesuatu yang ganjil dan kurang sempurna, hingga bisa menyebabkan amal ibadah tersebut tidak sampai kepada Allah.
Arti dari Sholawat nurul anwar; Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahayanya beberapa cahaya, rahasianya dan beberapa rahasia, luhurnya orang yang mulia, dan kuncinya pintu kemudahan, yang menjadi junjungan tuan kami, yaitu Muhammad saw yang terpilih, kepada keluarganya yang suci dan para sahabat beliau yang mulia sebanyak nikmat Allah dan anugerah-Nya.
Arti dari Sholawat Al-Fatih, Ya Allah berikan rahmat, salam sejahtera serta keberkahan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, pembuka sesuatu yang terkunci, penutup sesuatu yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran, penunjuk jalanMu yang lurus, mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadanya, kepada keluarganya (yang beriman mengikuti petunjuknya), dan sahabat-sahabatnya dengan sepenuhnya.
Referensi;
- Dsikusi dengan Pak Makmun,
selaku guru ngaji (Kembaran, Prengapus, Wonosobo, Jawa Tengah)
- Diskusi dengan Pak Amjah
Al-Moechdi selaku Tokoh Masyarakat/Sesepuh(Lempongsari, Kertek, Wonosbo, Jawa
tengah)
- (QS. Al-Ahzaab: 56).
- QS.AL-Baqarah ayat 48
- (HR. Tirmidzi).
- Dewan Pakar Aswaja NU Center
Jawa Timur KH Ma’ruf Khozin mengatakan, jika beralasan karena ketidakjelasan
siapa pengarangnya (Sholawat Nariyah), maka Mufti Mesir, Syaikh Ali Jumah yang
digelari Allamah Ad-Dunya, mendapat sanad yang sempurna dari gurunya Syaikh
Abdullah al-Ghummar. Syaikh Abdullah al-Ghummar, menurut Ma’ruf, adalah seorang
ahli hadits dari Maroko, yang sampai kepada muallif (pengarang) Shalawat
Nariyah Syaikh Ahmad At-Tazi al-Maghribi (Maroko).
- https://id.wikipedia.org/wiki/Syafa%27at
- Buku Keajaiban Sholawat
- Buku Keajaiban Sholawat
*Apabila
mengutip tulisan ini, mohon sertakan sumber yang lengkap dari penulis,
dan gunakan pengutipan yang baik dan benar, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar